musium mengunjungi
tok tok tok
seseorang mengetuk pintumu ketika kau sedang mengetik pantunmu di pagi yang jemu, dan kau menggerutu, "orang seperti apa yang memilih mengetuk pintu daripada memencet bel pintu?"
kau membuka pintu, dan seseorang itu menyapamu, "selamat pagi, saya tau kau belum tidur dari kemarin, tapi hari ini sudah besok."
sekilas kau mengidentifikasi seseorang di depanmu, kaulihat ia berbaju prasejarah dan bercelana artefak, lalu dengan satu tarikan nafas beraroma telor ceplok sahur semalam kau bertanya, "apa maumu?"
aku ingin mengabadikan kata-katamu, yang diinginkan dan tidak diinginkan, dan curiga yang disematkan kepadamu dari mereka yang belum dan tidak ingin mengenalmu. mereka akan menjadi baju prasejarahku, dan celana artefakku
pagi tadi seorang musium mengunjungimu
seseorang mengetuk pintumu ketika kau sedang mengetik pantunmu di pagi yang jemu, dan kau menggerutu, "orang seperti apa yang memilih mengetuk pintu daripada memencet bel pintu?"
kau membuka pintu, dan seseorang itu menyapamu, "selamat pagi, saya tau kau belum tidur dari kemarin, tapi hari ini sudah besok."
sekilas kau mengidentifikasi seseorang di depanmu, kaulihat ia berbaju prasejarah dan bercelana artefak, lalu dengan satu tarikan nafas beraroma telor ceplok sahur semalam kau bertanya, "apa maumu?"
aku ingin mengabadikan kata-katamu, yang diinginkan dan tidak diinginkan, dan curiga yang disematkan kepadamu dari mereka yang belum dan tidak ingin mengenalmu. mereka akan menjadi baju prasejarahku, dan celana artefakku
pagi tadi seorang musium mengunjungimu
Komentar
Posting Komentar